Pengertian Gunung Api
Gunung Api merupakan tempat atau saluran keluarnya batuan pijar atau gas yang muncul ke permukaan bumi membentuk bukit atau pegunungan. Bentukan tersebut berada di sekitar lubang akibat berasal dari batuan pijar yang telah mendingin atau berasal dari batuan samping terakumulasinya material batuan (Mc. Donal, 1972). Material batuan yang telah terakumulasi tersebut yang terbawa keluar oleh magma. Batuan ynag berasal dari pendinginan magma disebut dengan batuan beku. Berdasarkan proses pendinginannya batuan beku dapat dibedakan menjadi batuan beku ekstrusif (Extrusive) dan intrusif (Intrusive). Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk akibat pendinginan magma yang berada di permukaan bumi, sedangkan batuan intrusif merupakan batuan beku yang terbentuk akibat pendinginan magma yang berada di dalam bumi. Berdasarkan cara keluarnya endapan vulkanik dapat dihasilkan oleh proses letusan (Exflosive) yang menghasilkan endapan piroklastik, sedangkan lelehan (Effusive) menghasilkan aliran lava.
Pembagian Fasies Gunung Api
Secara bentang alam, gunung api yang berbentuk kerucut dapat dibagi menjadi daerah puncak, lereng, kaki, dan dataran di sekelilingnya. Pemahaman ini kemudian dikembangkan oleh Williams dan McBirney (1979) untuk membagi sebuah kerucut gunung api komposit menjadi 3 zone, yakni Central Zone, Proximal Zone, dan Distal Zone. Central Zone disetarakan dengan daerah puncak kerucut gunung api, Proximal Zone sebanding dengan daerah lereng gunung api, dan Distal Zone sama dengan daerah kaki serta dataran di sekeliling gunung api. Namun dalam uraiannya, kedua penulis tersebut sering menyebut zone dengan facies, sehingga menjadi Central Facies, Proximal Facies, dan Distal Facies.
Pembagian fasies gunung api tersebut dikembangkan oleh Vessel dan Davies (1981) serta Bogie dan Mackenzie (1998) menjadi empat kelompok, yaitu Central/Vent Facies, Proximal Facies, Medial Facies, dan Distal Facies (Gambar 1). Sesuai dengan batasan fasies gunung api, yakni sejumlah ciri litologi (fisika dan kimia) batuan gunung api pada suatu lokasi tertentu, maka masing-masing fasies gunung api tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan data:
Pembagian fasies gunung api tersebut dikembangkan oleh Vessel dan Davies (1981) serta Bogie dan Mackenzie (1998) menjadi empat kelompok, yaitu Central/Vent Facies, Proximal Facies, Medial Facies, dan Distal Facies (Gambar 1). Sesuai dengan batasan fasies gunung api, yakni sejumlah ciri litologi (fisika dan kimia) batuan gunung api pada suatu lokasi tertentu, maka masing-masing fasies gunung api tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan data:
- inderaja dan geomorfologi
- stratigrafi batuan gunung api
- vulkanologi fisik
- struktur geologi
- petrologi-geokimia
Gambar 1. Pembagian fasies gunung api menjadi fasies sentral, fasies proksimal, fasies medial,
dan fasies distal beserta komposisi batuan penyusunnya (Bogie & Mackenzie, 1998).
dan fasies distal beserta komposisi batuan penyusunnya (Bogie & Mackenzie, 1998).
Komentar
Posting Komentar