Langsung ke konten utama

Gunung Api Vesuvius Italia

Gunung Api Vesuvius Italia - "Article by Jessica Ball"
Pada beberapa waktu lalu saya sudah sedikit membahas mengenai kepulauan hawaii, sekarang saya ingin sedikit membahas mengenai gunung api vesuvius di Itali yang sangat terkenal karena telah mengancurkan Pompeii sampai-sampai dijadikan film lho. Pasti tidak asing lagi kan dengan kejadian yang menimpa Pompeii, yuk mari lihat dibawah ini ⏬⏬

Vesuvius adalah satu-satunya gunung berapi aktif di daratan Eropa dan telah menghasilkan beberapa letusan gunung berapi terbesar di benua itu. Terletak di pantai barat Italia, menghadap Teluk dan Kota Napoli dan berada diatas kawah gunung berapi Somma kuno. Vesuvius terkenal karena erupsinya pada 79 M yang menghancurkan kota-kota Romawi Pompeii dan Herculaneum. Meskipun letusan terakhir gunung berapi tersebut pada tahun 1944, tapi masih merupakan bahaya besar bagi kota-kota yang mengelilinginya terutama kota metropolitan di Naples/Napoli.

Tektonik Setting
Vesuvius adalah bagian dari busur vulkanik Campania, garis gunung berapi yang terbentuk di atas zona subduksi yang dihasilkan oleh konvergensi lempeng Afrika dan Eurasia. Zona subduksiini membentang sepanjang semenanjung Italia, dan juga merupakan sumber gunung berapi lain seperti Gunung Etna, Campi Flegrei, Vulcano dan Stromboli.

Di bawah Vesuvius, bagian bawah lempeng subduksi telah robek dan terlepas dari bagian atas lalu membentuk "slab window". Hal ini membuat batuan Vesuvius sedikit berbeda secara kimianya dari bebatuan yang dihasilkan dari gunung berapi Campania lainnya.

Geologi Gunung Vesuvius dan Bahayanya
Kerucut yang dikenal sebagai Gunung Vesuvius mulai tumbuh di kaldera Gunung Somma, yang terakhir meletus sekitar 17.000 tahun yang lalu. Sebagian besar batuan yang dihasilkan dari erupsi Vesuvius adalah andesit, batuan beku intermediet (sekitar 53-63% silika). Lava Andesit menciptakan letusan eksplosif pada berbagai skala, yang menjadikan Vesuvius sebagai gunung berapi yang sangat berbahaya dan tidak dapat diprediksi. Letusan bertipe strombolian dan aliran lava dari puncak dan celah samping relatif kecil. Letusan Plinian (ledakan besar yang menciptakan kolom gas, abu dan batuan yang dapat naik puluhan kilometer ke atmosfer) memiliki jangkauan yang jauh lebih besar dan telah menghancurkan seluruh kota kuno di dekat Vesuvius dengan hujan abu dan aliran piroklastik. Kondisi Vesuvius sementara ini relatif tenang, hanya aktivitas seismik (gempa) kecil dan keluarnya gas fumarol dari kawah puncaknya, tetapi aktivitas yang lebih dari itu bisa terjadi di masa depan.

Sejarah Erupsi
Gunung Vesuvius telah mengalami delapan letusan besar dalam 17.000 tahun terakhir. Letusan pada 79 Masehi adalah salah satu letusan kuno paling terkenal di dunia dan mungkin telah menewaskan lebih dari 16.000 orang. Abu, lumpur dan batu dari letusan ini mengubur kota Pompeii dan kota Herculaneum. Pompeii terkenal dengan gips abu panas yang terbentuk di sekitar korban letusan.

Mulai tahun 1631, Vesuvius memasuki periode aktivitas gunung berapi tetap, termasuk aliran lava, letusan abu dan lumpur. Letusan besar yang terjadi pada akhir 1700-an, 1800-an dan awal 1900-an menciptakan lebih banyak celah (fissures), aliran lava dan ledakan abu dan gas. Hal tersebut menyebabkan kerusakan/kehancuran pada banyak kota di sekitar gunung berapi dan kadang-kadang memakan korban jiwa (letusan 1906 memakan lebih dari 100 korban). Letusan terbaru terjadi pada tahun 1944 selama Perang Dunia II. Hal itu menyebabkan masalah besar bagi pasukan sekutu yang baru tiba di Italia, ketika abu dan batu dari letusan menghancurkan pesawat mereka dan akhirnya mereka terpaksa melakukan evakuasi di pangkalan udara terdekat.

"Article by Jessica Ball" 
Jessica Ball is a graduate student in the Department of Geology at the State University of New York at Buffalo. She also writes the Magma Cum Laude blog.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum-Hukum Geologi

   Untuk memahami ilmu geologi, sebelumnya kita harus mengetahui hukum-hukum geologi karena sangatlah penting dan juga dasar untuk mempelajari ilmu geologi.  Mengapa mempelajari hukum geologi?? ya sebagai geologist kita dituntut untuk belajar menginterpretasikan apa yang didapatkan ketika kita melakukan pemetaan geologi, tentunya tidak sembarang interpretasi. Ada aturan dan hal-hal dasar dalam hukum geologi yang perlu kita pahami dalam pemetaan geologi (batas satuan batuan, umur dan lingkungan pengendapan, sejarah pembentukan, hubungan stratigrafi, dll). Jika kita tidak mengetahui apa saja yang ada didalam hukum geologi maka kita akan susah untuk melakukan pemetaan geologi bahkan tidak bisa.  Disini saya akan sedikit mengulas mengenai hukum geologi dan semoga bermanfaat. Hukum-Hukum Geologi Horizontalitas ( Horizontality ) (Nicholas Steno, 1669): Pada dasarnya kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan dalam kondisi normal adalah mendekati horisontal, kecuali pada tepi

Petrologi Batuan Piroklastik

Batuan Piroklastik   Pada postingan kemarin saya sudah membahas mengenai batuan beku dan sekarang saya akan membahas mengenai batuan piroklastik dimana kedua jenis batuan ini terbentuk akibat aktivitas gunung api cuma bedanya batuan beku terbentuk akibat pendinginan magma sedangkan batuan piroklastik akibat erupsi gunung api. Ada yang menyebutnya endapan  piroklastik ada juga yang batuan piroklastik, sebenarnya berbeda ya jadi kita harus tau kapan memakai endapan piroklastik dan kapan memakai batuan piroklastik. Pada semua gunung api kuarter di Indonesia memakai endapan piroklastik karena belum mengalami proses litifikasi. Batuan piroklastik adalah batuan yang tersusun oleh material-material yang berasal dari hasil erupsi gunung api yang eksplosif, dan diendapkan dengan proses-proses vulkanik primer. McPhie (1993) memasukkan batuan piroklastik ke dalam kelompok batuan vulkaniklastik, yaitu batuan klastika hasil erupsi gunung api, bersama dengan batuan autoklastik dan batuan sedimen

Sifat-Sifat Fisik Mineral

    Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik dengan komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur (Berry dan Mason). Sifat-Sifat Fisik Mineral     Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan membandingkan sifat fisik mineral antara yang satu dengan mineral lainnya. Sifat-sifat fisik tersebut yaitu: Warna Kilap ( Luster ) Kekerasan ( Hardness ) Cerat/gores ( Streak ) Belahan ( Cleavage ) Pecahan ( Fracture ) Struktur/bentuk kristal Berat jenis Sifat dalam ( Tenacity ) Kemagnetan Derajat Ketransparan Sekarang akan kita bahas satu persatu mengenai sifat-sifat fisik mineral tersebut. ⏬⏬ 1. Kilap ( Luster )      Kesan mineral akibat pemantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilap dibedakan menjadi dua yaitu kilap logam dan kilap non-logam. Kilap logam adalah kilap mineral yang kilapnya mirip dengan kilap yang dimiliki oleh logam dan umumnya kilap ini dijumpai p